Minggu, 14 Desember 2025
spot_img

Juara Umum, Pagar Nusa Kabupaten Malang Amankan Satu Golden Ticket ke Kejurwil Jombang

Surabaya, gedangmedia.com – Kontingen Pagar Nusa Kabupaten Malang kembali menegaskan dominasinya di gelanggang pencak silat Nahdlatul Ulama setelah menyabet gelar juara umum dalam ajang Kejurzon Jawa Timur 2025. Kemenangan ini sekaligus memastikan satu Golden Ticket bagi Pagar Nusa Kabupaten Malang untuk tampil pada Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) Pagar Nusa Jawa Timur di Jombang, 25 Desember 2025 mendatang. Minggu ( 30/11/2025).

Gelaran yang dipusatkan di kantor PWNU Jawa Timur, Jalan Masjid Al-Akbar Utara, Surabaya, pada Minggu, 30 November 2025, merupakan ajang resmi penjaringan atlet dari berbagai zona se-Jawa Timur. Kegiatan ini diselenggarakan oleh PW Pagar Nusa Jawa Timur sebagai bagian dari sistem kompetisi berjenjang.

Kemenangan Lewat Proses, Bukan Jalan Pintas Divisi Keatlitan Pagar Nusa Kabupaten Malang, Agus Tatok, menegaskan bahwa prestasi ini merupakan buah dari proses panjang, disiplin, dan kerja kolektif.

“Tidak ada jalan pintas menuju juara. Semua kemenangan adalah hasil dari latihan, tirakat, dan kepatuhan pada pelatih. Alhamdulillah, kita pulang dengan 26 medali emas dan 10 medali perak,” ujarnya.

Ungkapan ini mencerminkan karakter pendidikan Pagar Nusa yang sejak awal memang menekankan riyadhah (latihan), adab, dan ketekunan nilai yang sejalan dengan tradisi pesantren dan prinsip Aswaja.

Ketua Pelaksana Kejurzon Jatim 2025, Sayyid Ridho, menjelaskan bahwa kompetisi zonasi ini dirancang untuk menemukan atlet terbaik di tiap wilayah.

“Kegiatan ini adalah instrumen seleksi. Kami menjaring pendekar yang paling siap secara teknik dan mental untuk tampil di Kejurwil, yang merupakan ajang paling bergengsi Pagar Nusa di Jawa Timur,” jelasnya.

Menurut Ridho, sistem zonasi adalah cara untuk memastikan regenerasi atlet berjalan adil dan terukur.
Ajang Silaturahmi dan Peneguhan Identitas Nahdliyin.

Wakil Ketua PW Pagar Nusa Jawa Timur, Abah Sugeng, menegaskan bahwa kompetisi ini tidak hanya bertujuan meraih prestasi, tetapi juga untuk memperkuat tali silaturahmi antar-santri se-Jawa Timur.

“Kegiatan ini kita lakukan secara periodik untuk meningkatkan kualitas atlet sekaligus merawat ukhuwah santri. Pagar Nusa bukan hanya olah raga, tetapi juga olah rasa dan olah jiwa,” tuturnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa setiap kegiatan Pagar Nusa selalu bergerak dalam orbit nilai Ahlussunnah wal Jama’ah: tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i’tidal (tegak lurus).

Dalam perspektif ke-NU-an, pencak silat bukan sekadar kompetisi fisik. Gerak tangan, langkah kaki, hingga etika sebelum dan sesudah pertandingan mencerminkan ta’dzim kepada guru dan adab yang diwariskan para masyayikh.

Kemenangan Pagar Nusa Kabupaten Malang di tingkat zonasi ini menjadi bukti bahwa prestasi lahir dari keselarasan antara:

ikhtiar jasadiyah (latihan dan teknik yang kuat),
ikhtiar ruhaniyah (doa, restu guru, dan adab), ikhtiar ilmiyah (strategi dan pembinaan terstruktur).

Maka, keberhasilan merebut 26 emas dan memastikan Golden Ticket bukan semata kemenangan kompetitif, tetapi juga kemenangan kultural, bukti bahwa tradisi, kedisiplinan, dan nilai pesantren mampu berdialog dengan dunia olahraga modern.

Langkah Mantap Menuju Kejurwil Jombang
Dengan hasil gemilang di Kejurzon Jatim, PC Pagar Nusa Kabupaten Malang kini menjadi salah satu kontingen paling diperhitungkan dalam Kejurwil mendatang. Selain membawa nama daerah, mereka membawa titipan para guru, para kiai, dan kehormatan NU.

BERITA TERKAIT

- Advertisement -spot_img

TERBARU